Ad Code

Responsive Advertisement

Apa Itu Hacker ?

Hacker sering dicap banyak orang sebagai penjahat, dan berbau nakal. Setiap ada pembobolan dan pengrusakan terhadap sebuah situs, maka si pelaku dinamakan hacker. Bagi media massa sendiri hacker diartikan sebagai cybercrime.
Pada kenyataannya, tidak semua hacker itu cybercrime. Bagi komunitas hacker, istilah penjahat komputer disebut cracker. Bedanya, hacker membuat sesuatu, sedangkan cracker manghancurkan/merusaknya. Nmap, Linux, GoogleMicrosoft, Apple, dan ada banyak yang lainnya, tidak akan ada didunia kalau tidak ada hacker. DUnia elektronik, teknologi, dan bawah tanah tidak akan seindah, sebagus, dan secanggih ini bila bukan karena hacker. Di dunia hacker ada sebuah kalimat yang sangat terkenal "show me the code". Mereka betul-betul bergairah menelanjangi sebuah kode.
Para hacker adalah para penggila komputer. Mereka betul-betul jago galam mengotak-atik sebuah sistem operasi. Kemampuan seorang hacker pada umumnya meliputi kemampuan teknis, kesukaan untuk menyelesaikan masalah, rasa ingin tahun yang sangat besar melampaui batasan-batasan yang ada, baik dalam diri maupun dari lingkungan.
Secara sederhana, hacker terbagi dalam dua kategori, yaitu :
- White hat hacker
- Black hat hacker

1. Whie hat hacker
Hacker dengan topi putih, adalah tokoh-tokoh jenus dengan kemampuang yang sangat luar biasa dalam aspek teknis, filosofis, dan mereka juga berpartisipasi dalam mengembangkan budaya hacker di dunia ini. Mereka adalah tokoh-tokoh yang ikut mendorong banyak revolusi dalam dunia komputer dan teknologi informasi. Mereka yang berani melakukan kreativitas di luar kebiasaan sehari-hari. Merekalah para pemikir out of the box, revolusionis dalam dunia yang semakin kabur. Berikut adalah sebagian dari white hat hacker yang telah banyak memberikan manfaat positif terhadap masyarakat,
1. Tim Berners-Lee : Si penemu Web
2. Linus Torvalds : pemikir Linux
3. Richard Stallman : penggagas GNU
4. Gordon Lyon : pembuat Nmap.

2. Black hat hacker
Hacker dengan topi hitam ini adalah para penggila komputer yang jenius tapi sering kali ulang mereka mendobrak norma moral dan lebih mengutamakan gairah inovasi belaka tanpa mempertimbangkan efek dari perbuatan yang dilakukan. Namun, disisi lain mereka telah mendorong gerbong perubahan.
Ada sejumlah nama yang bisa disebut, diantarany :
1. Kevin Mitnick : penyadap Blackbarry Obama
2. George Hotz : penjebol iPhone
Untuk konteks dalam negeri sendiri, kota punya nama-nama kondang yang telah berpetualang menjadi hacker, beberapa diantaranya adalah :
- Onno W Purbo (internet nirkabel via 2.4 GHz)
- I Made Wiryana (Cyber Paspampres)
- Dani Firmansyah (Penjebol situs KPU)
- Ray Abduh (Penyusup di situs KlikBCA)

Terlepas dari plus minus pemilahan status hacker diatas, kita dapat melihat hacker dari dunia mereka sendiri, maksudnya adalah bagaiman seorang hacker melihat dunianya dan menilai pihak diluar sana. Seorang hacker yang bernama "The Mentor" pernah menulis sebuah dokumen, "The Consciece of a Hacker" atau "Hati Nurani Seorang Hacker". Berikut kutipan tersebut yang kerap disebut sebagai "Manifesto Hacker" 
Ini adalah dunia kami, dunia elektron dan switch, beauty of the baud. Kalian menyebut kami penjahat, karena kami menggunakan layanan yang sudah ada tanpa membayar, padahal layanan itu seharusnya sangat murah jika tidak dikuasai oleh orang-orang rakus. Kami kalian sebut penjahat, karena kami gemar menjelajah. Kami kalian sebut penjahat, karena kami mengejar ilmu pengetahuan. Kami ada tanpa warna kulit, tanpa kebangsaan, tanpa bias agama, tapi bagi kalian kami penjahat.

Sedangkan kalianlah yang membuat bom nuklir, mengobarkan peperangan, membunuh, berbuat curang, berbohong, dan berusaha membuat kami percaya bahwa itu semua demi kebaikan kami. Ya, aku adalah penjahat. Kejahatanku adalah keingintahuanku. Kejahatanku adalah menilai orang berdasarkan perkataan mereka dan pikiran mereka, dan bukan berdasarkan penampilan mereka. Kejahatanku adalah menjad lebih pintar dari kalian, sebuah dosa yang tak akan bisa kalian ampuni. Aku adalah hacker, dan inilah manifestoku. Kau bisa menghentikan satu, tapi kau tidak bisa menghentikan semuanya. Bagaimanapun juga, kami semua sama.

The Mentor, 1986

Post a Comment

0 Comments

Close Menu